Selamat Datang!

Perbandingan Kurikulum


PERBANDINGAN KURIKULUM 1984 DAN 2006


A.          Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pedoman mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari pengaruh perubahan global , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan  diri dengan perkembangan zaman.

Atas dasar tuntutan tersebut perlu diupayakan peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia seutuhnya yakni aspek – aspek moral, ahlak, budi pekerti, prilaku , pengetahuan , kesehatan , ketrampilan dan seni yang bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa datang. Oleh sebab itu peserta didik harus memiliki ketangguhan , kemandirian dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan .

Setelah kurikulum 1984 timbul lagi kurikulum-kurikulum baru lainnya seperti kurikulum 1986, kurikulum 1994 penyempurnaan/penyesuaian suplemen GBPP 1999, dan yang berikutnya adalah kurikulum 2004 yang menggunakan sistem KBK, yang terakhir adalah kurikulum KTSP 2006. Kurikulum 2004 dan KTSP 2006 isinya hampir mirip yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan nasional dan cara pencapainnya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah itu sendiri. Suplemen ini  dengan pertimbangan tidak akan mengubah kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh siswa dan diharapkan tidak menimbulkan dampak yang jauh dari proses belajar mengajar itu  serta buku-buku paket maupun buku penunjang pada kurikulum yang telah lalu masih bisa digunakan pada pelaksanaan kuriulum berikutnya.

B.    Perbandingan kurikulum 1984 dan Kurikulum 2006.
a.  Kurikulum 1984

Sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang sekaligus memenuhi tuntutan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tentang GBHN di mana dinyatakan antara lain bahwa sistem Pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang maka disusunlah GBPP bidang studi untuk semua jenis dan tingkat sekolah oleh para ahli dan tim pengembangan GBPP melalui lima tahapan, yaitu penentuan arah/tujuan dan ruang lingkup, penentuan tujuan kurikuler dan tujuan intruksional, pemilihan materi/pokok bahasan yang penting bagi bidang studi yang bersangkutan, pendistribusian materi/pokok bahasan pada tiap kelas dan cawu/semester sekaligus deuraikan dan dilengkapi dengan metode penilaian serta sumber bahan. Rancangan GBPP ini diuji coba kepada guru-guru di lapangan untuk melihat keterbacaan dan keterlaksanaannya, baru berdasarkan masukan dari guru-guru dilapangan kurikulum ini dimantapkan.

Komponen kurikulum ini terdiri dari Tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, bahan pengajaran ( Pokok bahasan, sub Pokok Bahasan, dan Uraian ),Program ( kelas, caturwulan, alokasi waktu ), metode, sarana/sumber, penilaian dan sebagainya.
Kurikulum inin disusun dengan tujuan agar guru memperoleh pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, menyusun program-program pengajaran dan mengadakan penilaian dengan memperhatikan kesinambungan, keluasan dan kedalaman materi. Makin tinggi kelasnya makin luas dan mendalam bahannya seperti mengikuti dasar spiral dalam perluasan kurikulumnya.
Pada kurikulum 1984 yang memegang peranan ......adalah menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan sejarahwan. Bila dilihat dari segi isi kurikulum  ini terlalu syarat beban atau terlalu padat, Kurikulum 1984
sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya mendapat tanggapan, kritik dan saran dari berbagai kalangan. , maka perlu dilakukan evaluasi , pengkajian dokumen dan pelaksanaan kurikulum itu sebagai bagian dari proses pengembangan kurikulum dan kemudian dilanjutkan dengan  perbaikan, penyempurnaan/ penyesuaian kurikulum sebagai upaya untuk menaggapi tuntutan kebutuhan pembangunan nasional dan perkembangan iptek serta kritik dan saran dari para praktisi , pakar, ahli dan masyarakat tersebut.

Penyempurnaan tersebut berupa pengurangan / penghilangan dan penambahan dari cakupan materi mata pelajaran tertentu yang dianggap terlalu luas sesuai dengan, materi yang tumpang tindih , urutan materi yang kurang sesuai , materi yang dianggap belum waktunya untuk diberikan dan isi yang dianggap padat sehingga menghasilkan kurikulum yang dianggap baik dan sesuai.

Pada kurikulum 1984 guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta menentukan cara penilaian sendiri secara lebih bebas.





b.     Kurikulum 2006

Seiring dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari pengaruh perubahan global , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya secara terus menerus menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan  diri dengan perkembangan zaman. Maka kurikulum yang ada perlu disempurnakan lagi. Hasil penyempurnaan itu adalah kurikulum baru  sebagai salah satu subtansi pendidikan dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan tuntutan kebutuhan siswa , keadaan sekolah dan kondisi daerah. Seperti yang ditetapkan oleh Depdiknas berupa kerangka dasar kurikulum yang baru antara lain yang meliputi : Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi pokok, Indikator dan hasil belajar yang dituangkan dalam dokumen yang disebut dengan kurikulum 2006  atau yang lebih dikenal dengan KTSP 2006.

Kurikulum 2006 ini berisikan seperangkat rencana dan pedoman mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum ini menekankan pada lulusan yang punya ketrampilan atau kecakapan hidup ( Life Skill ).
Pada kurikulum ini guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator yang berfungsi sebagai :
1.        Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab ....
2.        Menyediakan / memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingin tahuan siswa dan membantu siswa mengekspresikan gagasan-gagasannya, menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir produktif , menyediakan kesempatan dan pengalaman yang komplek.
3.        Memonitor dan mengevaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar/penilaian dalam upaya penguasaan atau pencapaian kompetensi.

Pencapaian pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi dan lebih mengarah ke penggunaan metode-metode ilmiah serta sumber belajar disini tidak hanya guru tetapi lingkungan atau hal-hal yang memenuhi unsur pendidikan dan lebih beroriantasi/menekan pada ketercapaian kompetensi belajar siswa secara individual atau secara klasikal.
Dengan demikian lulusannya pun diharapkan :
a.      Mengenali dan berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.
b.      Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli terhadap lingkungan.
c.       Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai media.
d.      Menyenangi keindahan.
e.      Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
f.        Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
g.      Memiliki pribadi yang trampil dan mandiri


Lebih lanjut sekarang kurikulum 2006 ini sudah mulai mengembangkan / mengintegrasikan muatan karakter kedalam kurikulum yang ada agar siswa memiliki fondasi karakter.

Untuk lebih memahami kelemahan dan  kelebihan kedua kurikulum diatas maka kami membuat perbandingan sederhana mengenai kedua kurikulum tersebut di bawah ini khususnya kurikulum tingkatan Sekolah Dasar   ( SD )  seperti :
1.     Kurikulum 1984 isinya lebih padat seperti mata pelajarannya banyak sedangkan   kurikulum 2006 isinya sedikit seperti mata pelajarannya berkurang karena pada kurikulum 1984 mata pelajaran
2.   Pendidikan Moral Pancasila ( PMP ) yang bertujuan untuk mempertebal akhlak dan mempertinggi budi pekerti para siswa sehingga dia mampu meghadapi dan menyikapi segala macam perubahan kondisi kehidupan di masa yang akan datang. Sedangkan pada kurikulum KTSP istilah mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila diubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan  ( PPKn ).
3.     Dalam srtuktur kurikulumnya kurikulum 1984 tidak ada mata pelajaran Muatan Lokal, Kegiatan pembelajaran pembiasaan, dan pengembangan diri, pendekatan yang digunakan mengacu/mengarah pada pendekatan CBSA, sekarang kurikulum 2006 ada mata pelajaran tersebut ada dan dikembangkan juga pendekatan tematik seperti pada kelas 1, 2, 4, dan 5 sekarang.
4.   Dalam kurikulum 1984 cakupan materi mata pelajaran tertentu terlalu luas , terdapat materi yang tumpang tindih , urutan materi yang kurang sesuai , materi yang dianggap belum waktunya untuk diberikan , dan ada materi yang dihilangkan atau ditambah, dan dalam sedangkan pada kurikulum 2006 tidak.
5.  Pada kurikulum 1984 alokasi waktu yang tersedia lebih banyak sedangkan pada kurikulum 2006 alokasi waktu yang disediakan lebih sedikit.  
6.     Pelaksanaan kurikulum 1984 mengarah ke penyempurnaan / penyesuaian     kurikulum-kurikulum selanjutnya, sedangkan kurikulum 2006  pelaksanaannya berdasarkan pada kurikulum berbasis sekolah, landasan pengembangan silabus, program semester, rencana pembelajaran serta analisis / telaah kompetensi dasar dan pemerintah daerah serta sekolah berkewajiban mengembangkan kerangka dasar kurikulum tersebut menjadi silabus yang lebih operasional.
7.   Pada kurikulum 1984 masih sistem catur wulan ( Cawu ), sedangkan pada kurikulum 2006 sudah menggunakan sistem semester dan sistem KBK.
8.             Pada kurikulum 1984 istilah mata pelajaran IPA berubah menjadi SAINS pada kurikulum 2006.
9.            Dalam kurikulum 1984 masih mengunakan istilah Tujuan Umum , tujuan khusus , pokok bahasan dan sub pokok bahasan sedangkan pada kurikulum 2006 mengunakan istilah  Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, hasil belajar  dan pengalaman belajar.
10.        Di kurikulum 1984 TIK ( indikator ) dibuat sendiri oleh guru sedangkan pada kurikulum 2006 sudah tersedia pada silabus guru hanya menambahkan yang dianggap perlu.saja.
11.   Kurikulum 1984 tujuan pembelajaran tertentu kurang jelas sedangkan kurikulum 2006 tujuan pembelajaran sudah jelas dirumuskan.
12. Bentuk penilaian pada kurikulum 1984 lebih praktis dan lebih menekankan pada aspek  pengetahuan  sedangkan pada kurikulum 2006 bentuk penilaian lebih rumit dan lengkap yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotor tapi yang  lebih ditekankan pada aspek ketrampilan atau kecakapan hidup.
13.   Kurikulum 1984 menggunakan istilah GBPP, sedangkan pada kurikulum 2006 menggunakan istilah Silabus.
14.   Istilah Tujuan Instruksional Umum pada kurikulum 1984 berubah menjadi Tujuan Pembelajaran pada kurikulum 2006.
15    Pada kurikulum 1984 menggunakan istilah Satuan Pelajaran ( SP ), sedangkan pada kurikulum 2006 menggunakan istilah Rancangan Rencana Pembelajaran    ( RRP ).
16.  Komponen kurikulum 1984 terdiri dari TIU, Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan , Alokasi waktu, alat dan sumber belajar, Bentuk penilaian , sedangkan pada kurikulum 2006 mencakup Kompetensi Dasar, Standar kompetensi, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, indikator, Bentuk penilaian, Alokasi waktu dan sumber belajar.
17.  Pada kurikulum 1984 guru menyusunan soal sesuai dengan materi yang diajarkannya/buku pegangannya mengajar , sedangkan pada kurikulum 2006 selain harus sesuai materi harus menggunakan kisi-kisi soal.
18.   Pada kurikulum 1984 mulai berkembangnya metode permainan simulasi dalam rangka pemasyarakatan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ( P-4 ), sedangkan pada kurikulum KTSP 2006 lebih mengutamakan metode-metode yang bersifat ilmiah.
19.   Kurikulum 1984 masih mengenal istilah EBTANAS sedangkan kurikulum sekarang UAS / UAN.
20.  Pada kurikulum 1984 terdapat mata pelajaran PSPB sedangkan pada KTSP sekarang tidak ada.
21. Yang memegang peranan penting dalam hal penyelenggaraan  pendidikan yang bermutu pada kurikulum 1984 adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan sejarahwan sedangkan pada kurikulum sekarang adalah Dewan pendidikan dan komite sekolah.

Jika dilihat lebih teliti baik dari segi isi maupun pelaksanaan kurikulum, banyak sekali kita temui perbedaan kedua kurikulum tersebut. Namun dari sejumlah perbedaan tersebut terdapat beberapa perbedaan yang mendasar yaitu  :
1.     Jumlah mata pelajaran
2.     Jumlah waktu ( Jam pelajaran ) terutama pada kelas 3 s.d. 6.
3.     Bentuk penilaian
4.     Sistem dan pendekatan yang digunakan
5.     Aspek penilaian
6.     Penggunaan istilah-istilah
7.     Komponen yang terdapat dalam kurikulum.
8.     Cara penentuan kelulusan
9.     Isi kurikulum
10.   Penyelenggaraan/pengelolaan ( operasionanlnya ) Baca Selengkapnya…